Lemuria adalah nama hipotetis "Tanah yang Hilang" terletak antara Samudra Hindia dan Pasifik. Asal-usul konsep di abad ke-19 terletak dalam upaya untuk memperhitungkan diskontinuitas regulasi biogeografi. Namun, konsep Lemuria yang diterjemahkan telah usang dengan teori-teori modern lempeng tektonik dan sebagainya.
ASAtechinfo - Meskipun cekung benua seperti Selandia di Pasifik serta Mauritia dan dataran Kerguelen di Samudra Hindia dan tidak ada pembentukan geologi yang dikenal di bawah India atau Samudra Pasifik yang berkaitan dengan Hipotesis Lemuria.
Meskipun Lemuria tidak lagi dianggap sebagai sebuah hipotesis ilmiah yang valid, tapi itu telah diadopsi oleh penulis yang terlibat dalam okultisme dan beberapa penulis Tamil di India. Lemuria berbeda, tapi semua berbagi kepercayaan umum bahwa benua yang ada pada zaman kuno dan tenggelam di bawah laut sebagai akibat dari perubahan geologis sering yang dahsyat.
Kebanyakan orang tahu tentang keberadaan Atlantis. Namun, kebanyakan orang tidak tahu tentang Lemuria atau legenda “Mu”. Lemuria adalah peradaban kuno yang ada sebelum dan lebih lama dari Atlantis. Secara fisik, diyakini bahwa Lemuria ada sebagian besar di Pasifik Selatan, Amerika Utara dan Asia Australia. Lemuria juga kadang-kadang dirujuk sebagai Mu, atau Pulau induk (dari Mu). Pada puncaknya peradaban, orang-orang Lemurian itu sangat berkembang dan sangat spiritual. Sementara bentuk bukti fisik benua kuno ini mungkin sulit untuk ditemukan, banyak orang "tahu" bahwa atlantis memiliki hubungan yang kuat ke Lemuria.
Teori Konspirasi Perusahaan Obat - Obatan
Misteri Makam Cleopatra ditemukan di Taposiris
Naturalis asal Jerman Earnst Heinrich Haeckel (1834-1919), memakai Lemuria untuk menjelaskan sisa fosil awal manusia, jika manusia berasal dari benua yang tenggelam di Samudra Hindia, Semua fosil dari link yang hilang sekarang ada di bawah laut. Mengutip Haeckel: "Schlater telah memberikan benua ini nama Lemuria”.
Ahli Falsafat Madame Elena Petrovna Blavatsky, pendiri Etimologi Ibrani, dalam bukunya The Secret Doctrine (1888), mengaku telah belajar Lemuria di buku Dzyan, yang katanya terdiri dalam Atlantis dan ditunjukkan kepadanya oleh Mahatmas. Namun, dalam tulisannya ia memberikan kepada Philip Schlater kehormatan menciptakan nama, Lemuria.
Dia menggambarkan orang – orang Lemurian sebagai akar ras ketiga yang menghuni bumi. Namun, berbeda dengan bangsa Atlantis yang lebih mengandalkan fisik,teknologi dan gemar berperang, Bangsa Lemuria justru dipercaya sebagai manusia-manusia dengan tingkat evolusi dan spiritual yang tinggi,sangat damai dan bermoral. Awalnya mereka biseksual, kejatuhan mereka muncul setelah mereka menemukan seks.
Banyak kisah yang menceritakan jika Benua Lemuria hilang karena peperangan dengan Bangsa Atlantis, lalu mereka kabur atau mengungsi ke luar Bumi. tapi sebagian Ilmuwan dan peneliti berkata jika Lemuria musnah karena bencana seperti gempa dan banjir besar.
Di abad ini, penulis semakin menempatkan Lemuria di Samudera Pasifik. Hari ini hampir semua orang yang telah mendengar tentang Lemuria mengasumsikan bahwa legenda Mu identik dengan tanah zoologi Inggris lemur.
Sekitar 14.000 tahun yang lalu, budaya yang dikenal sebagai Lemuria berkembang. Ada juga budaya lain di bumi, seperti Atlantis, yang sedang berkembang juga. Orang-orang Suci atau nabi-nabi Budaya Lemurian mulai menyadari bahwa sesuatu akan berubah. Mereka mulai menerima informasi bahwa bumi akan berubah melalui perubahan yang sangat dramatis. Pergeseran mereka mengacu pada apa yang kita sebut banjir besar. Kita juga bisa menyebutnya sebagai penghancuran Atlantis.
Mereka adalah nenek moyang kuno penduduk asli Amerika. Mereka mulai menyadari bahwa sangat penting untuk mempertahankan pengetahuan dari Lemuria. sehingga untuk sekitar 2.000-3.000 tahun, mereka persiapkan untuk bencana besar. Mereka mulai menyebarkan ajaran mereka tentang bumi dan manusia sejarah kepada banyak orang. Mereka percaya bahwa jika mereka bisa menyebarkan informasi ini kepada sebanyak mungkin orang, informasi yang akan disimpan dalam sel-sel tubuh manusia Kemudian tidak akan pernah dilupakan.
Cerita Mitologi turun temurun para suku Maori dan Samoa yang menetap dipulau-pulau disekitar Samudera Pasifik juga menyebutkan bahwa dahlulu kala pernah ada sebuah daratan besar besar di Pasifik yang yang hancur diterjang oleh gelombang pasang air laut dasyat (tsunami),namun sebelumnya bangsa mereka telah hancur terlebih dahulu akibat peperangan.
Sebuah film dokumenter oleh Fernando S. Gallagos yang unik menghubungkan genetik masa lalu kita melalui penelitian gabungan budaya kuno Sumeria, Mesir dan Dogon.
Teori Lemuria menghilang sepenuhnya dari pertimbangan ilmiah konvensional setelah teori-teori lempeng tektonik dan pergeseran benua diterima oleh komunitas ilmiah yang lebih besar. Menurut teori lempeng tektonik (saat ini diterima paradigma dalam geologi), Madagaskar dan India dulunya memang bagian dari daratan. Daratan asli superbenua Gondwana, pecah tersendiri itu tidak tenggelam di bawah permukaan laut.
Pada tahun 1999, pengeboran oleh kapal riset JOIDES resolusi di Samudra Hindia dan menemukan bukti bahwa Pulau besar dataran Kerguelen tenggelam sekitar 20 juta tahun yang lalu oleh naiknya permukaan laut. Sampel menunjukkan serbuk sari dan fragmen dari kayu dalam sedimen 90 - juta tahun. Pada tahun 2013, studi butir pasir dari pantai-pantai Mauritius mengarah pada kesimpulan bahwa daratan serupa ada antara 2.000 dan 85 juta tahun yang lalu.
Source: http://asatechinfo.blogspot.com/2016/08/legenda-benua-lemuria-yang-hilang
